English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 06 Desember 2010

Selamat Tahun Baru Islam 1432 H (7 Desember 2010)

Bismillahirrahmanirrahim

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan melalui seorang Rasul bernama/bergelar Muhammad saw. Perjuangan dan kesabaran beliau dalam menegakan agama Allah di tanah Mekkah melewati segala cobaan berat hingga akhirnya beliau melakukan  hijrah dari mekah ke Madinah yang disambut dengan kelapangan dari para raja yang berkedudukan di Madinah. Latar belakang peristiwa inilah sebagai tonggak pertama perhitungan tahun Islam yakni 1 Hijriah. Dan dikota ini pula Nabi Muhammad wafat pada 12 Rabiul awal tahun ke-11 Hijriah atau 8 Juni 632 masehi. Perjuangan Nabi Muhammad menegakan Alqur'an dilanjutkan oleh para sahabat nya secara estafet :
1. Abu Bakar ash-Shiddîq (11-13 H / 632-634 M) selama 2 tahun
2. Umar bin al-Khathâb (13-23 H / 634-644 M) selama 10 tahun
3. Utsman bin Afân (23-35 H / 644-656 M) selama 12 tahun)
4. Alî bin Abi Thâlib (35-40 H / 656-661 M) selama 5 tahun.
perjuangan ini tidak pernah terputus sampai Islam mencapai puncak kejayaan nya dalam bidang pengetahuan pada zaman dinasti Abbasiyah sekitar abad pertama sampai ketiga dimana bagian-bagian dunia yang diduduki Islam adalah bagian-bagian yang paling maju dan memiliki peradaban yang tinggi. Penyebaran Islam tidak hanya berada di daratan persia namun sampai ke benua Eropa, Afrika dan Asia.

Kini di tahun 2010 masehi, Islam telah memasuki Tahun ke 1432.  Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang karena ketidakmampuan kita mengulang masa lalu, namun ada masa depan yang selalu memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi manusia kodrati yang tunduk kepada Allah SWT. Semoga kejayaan Islam yang dibarengi dengan perbaikan-perbaikan akhlak yang islami (Alqur'an dan hadis) dapat memberi pengaruh positif bagi kelangsungan hidup dunia.

Minggu, 05 Desember 2010

Monumen Nasional (MONAS)

Perjalanan ke Jakarta bila tidak singgah ke alun-alun ibukota yang dikenal dengan sebutan MONAS (Monumen Nasional) sangatlah tidak lengkap. Di tempat ini anda dapat menyentralkan perhatian anda pada Sejarah Kemerdaan Bangsa Indonesia. Dengan biaya yang sangat murah anda bisa puas berpose di area yang menyajikan latar belakang yang sangat indah.


Hampir tidak ada sudut yang tidak indah di area Tugu MONAS ini. Sangat mengagumkan dan ini merupakan salah satu objek wisata para turis asing yang datang ke Jakarta.

Tugu yang dibangun pada masa pemerintahan presiden Soekarno ini memiliki pelataran puncak berukuran 11x11 meter dengan ketinggian tugu 115 meter dari permukaan tanah.


Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan.








Pada pagar keliling tugu Monas dipasang relief-relief yang memaparkan kehidupan bangsa Indonesia sebelum merdeka. Sangat mengagumkan, katanya ini mau menyaingi menara eifel loh…xixixixixi………….

Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter dengan ukuran 80x80 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru.

Diorama ini dimulai dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru di masa pemerintahan Suharto.
Dengan melihat rekaman foto-foto ini, apakah anda tetap tidak terinspirasi untuk mengunjungi lokasi Tugu MONAS ? jika iya, saya menjanjikan penyesalan bagi anda.

Museum Nasional Indonesia (MNI)

Tampak Depan Gedung
Museum Nasional Indonesia (MNI) dikenal juga dengan sebutan Museum Gajah terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Museum ini didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Salah seorang pendiri lembaga ini, yaitu JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, suatu kawasan perdagangan di Jakarta-Kota.




Galeri Prasasti dan Arca
Kecuali itu ia juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna, sumbangan Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.








Dari nama nya museum ini berisikan tentang sejarah-sejarah bangsa Indonesia secara kultural, dan untuk sebutan “museum gajah” sendiri mungkin dilatarbelakangi dari koleksi yang terdapat di dalam nya yang kebanyakan adalah patung-patung gajah peninggalan zaman kerajaan Hindu yang sangat jaya di masa nya.








Selain itu juga ada beberapa prasasti dan patung dewa-dewa Hindu yang sangat diyakini pada masa itu.










Selain eksistensi pengaruh agama Hindu dalam perkembangan budaya  yang masuk pada mulai abad ke-4 Masehi, Indonesia juga dipengaruhi juga oleh agama Budha pada mulai abad ke-6 Masehi. Beberapa bukti peninggalan sejarah agama budha yang dipajang di MNI berupa perlengkapan-perlengkapan makan dan memasak yang terbuat dari porselin. Porselin-porselin ini sebagian besar berasal dari negeri cina.




Setelah Budha, Kemudian agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-6 Masehi. Eksistensi asimilasi islam di Indonesia melalui perdagangan dan perkawinan. Dan sekitar abad ke-16 Masehi masuk lah agama Kristen yang dibawa oleh bangsa portugis. Kesemua agama ini diterima dengan baik oleh bangsa Indonesia tanpa ada pemaksaaan dalam meyakini nya.




Rumah adat suku Batak
Mengunjungi museum gajah ini sangat menyenangkan, begitu lengkapnya bukti sejarah yang diperlihatkan membuat saya menjadi sangat mencintai Indonesia. Beragam etnis yang dipaparkan mulai dari pulai Sumatera sampai Irian Jaya dengan masing-masing ciri khas budaya. Dari hasil jepretan foto yang saya ambil memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan peradaban budaya yang beragam.




"Koteka" - khas suku di Papua

Penemuan beberapa fosil manusia purba oleh  E.Dubois secara teoritis belum terbantahkan bahwa jejak peradaban manusia purba sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu kala. Indonesia adalah salah satu peradaban tua yang pernah Berjaya. Dari bukti sejarah yang saya temukan di dalam museum ini bahwa pola pikir manusia Indonesia yang sangat terbuka inilah yang membuat Indonesia menjadi Negara yang paling kaya akan budaya.





Cetakan Tato
Bahkan sebelum trend di kalangan anak muda untuk membuat tato pada kulit mereka dan memasang anting-anting nyentrik layaknya anak punk, ternyata budaya ini sudah ada sejak zaman dahulu di Indonesia. 







Dan dari rekaman perjalanan saya kali ini, saya menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamais (eksistensi keragaman agama), artistik (eksistensi beragam alat musik dan hiburan) dan fashionable (eksistensi  beragam mode pakaian dan perhiasan yang digunakan). Penyerapan budaya luar yang hingga kini tidak pernah berhenti membuat Indonesia kini hampir kehilangan budaya.








Dari liputan ini, saya mengajak semua pembaca untuk bisa lebih mencintai budaya Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak akan pernah melupakan sejarah bangsanya (nenek moyang nya).

Mahkamah Konstitusi

Ada sebuah iklan layanan masyarakat hadir di televisi yang menginspirasi saya untuk menuliskan tentang Mahkamah Konstitusi (MK).  Kalimat persuasif yang disampaikan ketua MK:Bapak M.Mahfud MD, berbunyi “ MK tidak dapat memenangkan pihak yang bersalah dan mengalahkan pihak yang benar”….… ya lebih kurang begitulah kalimat nya.
Saya sangat setuju sekali dengan ucapan Bapak M.Mahfud MD. Dimana beliau juga salah satu tokoh pimpinan favorit saya di periode ini. Hanya saja timbul pertanyaan di benak saya, apakah tujuan dari kalimat ini? MK adalah lembaga tinggi Negara dan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Yang namanya Hakim sudah pasti harus bertindak adil, apakah ada perdebatan untuk tugas dan tanggung jawab dari badan kehakiman seperti Mahkamah Konstitusi (MK) dan Mahkamah Agung (MA).
Tetapi saya dapat mengambil nilai positif dari iklan layanan masyarakat tersebut, mungkin Bapak M.Mahfud MD sedang mengingatkan kita semua secara persuasif baik intern personil MK, badan kehakiman lainnya dan seluruh masyarakat Indonesia yang mungkin telah dan mulai akan lalai dari nilai-nilai kejujuran, menyimpang dari penegakan keadilan dan bermain-main dengan hati nurani.
Saya berikan aplaus buat Bapak ketua MK periode 2008-2011 atas kinerjanya yang bagus dan jujur. Selain itu perjalanan karier beliau cukup menginspirasi saya, berawal sebagai dosen di almamater nya yakni Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta) pada tahun 1984. Didukung oleh karya tulisnya yang sangat banyak, baik dalam bentuk buku, jurnal, maupun makalah ilmiah, dari Lektor Madya, Mahfud melompat lagi, langsung menjadi Guru Besar yang membawanya ke lembaga eksekutif dan legislatif sebagai mentri pertahanan dan anggota DPR komisi III dan kini akhirnya terpilih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More