English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 05 Desember 2010

Museum Nasional Indonesia (MNI)

Tampak Depan Gedung
Museum Nasional Indonesia (MNI) dikenal juga dengan sebutan Museum Gajah terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Museum ini didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Salah seorang pendiri lembaga ini, yaitu JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, suatu kawasan perdagangan di Jakarta-Kota.




Galeri Prasasti dan Arca
Kecuali itu ia juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna, sumbangan Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.








Dari nama nya museum ini berisikan tentang sejarah-sejarah bangsa Indonesia secara kultural, dan untuk sebutan “museum gajah” sendiri mungkin dilatarbelakangi dari koleksi yang terdapat di dalam nya yang kebanyakan adalah patung-patung gajah peninggalan zaman kerajaan Hindu yang sangat jaya di masa nya.








Selain itu juga ada beberapa prasasti dan patung dewa-dewa Hindu yang sangat diyakini pada masa itu.










Selain eksistensi pengaruh agama Hindu dalam perkembangan budaya  yang masuk pada mulai abad ke-4 Masehi, Indonesia juga dipengaruhi juga oleh agama Budha pada mulai abad ke-6 Masehi. Beberapa bukti peninggalan sejarah agama budha yang dipajang di MNI berupa perlengkapan-perlengkapan makan dan memasak yang terbuat dari porselin. Porselin-porselin ini sebagian besar berasal dari negeri cina.




Setelah Budha, Kemudian agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-6 Masehi. Eksistensi asimilasi islam di Indonesia melalui perdagangan dan perkawinan. Dan sekitar abad ke-16 Masehi masuk lah agama Kristen yang dibawa oleh bangsa portugis. Kesemua agama ini diterima dengan baik oleh bangsa Indonesia tanpa ada pemaksaaan dalam meyakini nya.




Rumah adat suku Batak
Mengunjungi museum gajah ini sangat menyenangkan, begitu lengkapnya bukti sejarah yang diperlihatkan membuat saya menjadi sangat mencintai Indonesia. Beragam etnis yang dipaparkan mulai dari pulai Sumatera sampai Irian Jaya dengan masing-masing ciri khas budaya. Dari hasil jepretan foto yang saya ambil memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan peradaban budaya yang beragam.




"Koteka" - khas suku di Papua

Penemuan beberapa fosil manusia purba oleh  E.Dubois secara teoritis belum terbantahkan bahwa jejak peradaban manusia purba sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu kala. Indonesia adalah salah satu peradaban tua yang pernah Berjaya. Dari bukti sejarah yang saya temukan di dalam museum ini bahwa pola pikir manusia Indonesia yang sangat terbuka inilah yang membuat Indonesia menjadi Negara yang paling kaya akan budaya.





Cetakan Tato
Bahkan sebelum trend di kalangan anak muda untuk membuat tato pada kulit mereka dan memasang anting-anting nyentrik layaknya anak punk, ternyata budaya ini sudah ada sejak zaman dahulu di Indonesia. 







Dan dari rekaman perjalanan saya kali ini, saya menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamais (eksistensi keragaman agama), artistik (eksistensi beragam alat musik dan hiburan) dan fashionable (eksistensi  beragam mode pakaian dan perhiasan yang digunakan). Penyerapan budaya luar yang hingga kini tidak pernah berhenti membuat Indonesia kini hampir kehilangan budaya.








Dari liputan ini, saya mengajak semua pembaca untuk bisa lebih mencintai budaya Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak akan pernah melupakan sejarah bangsanya (nenek moyang nya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More