English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 05 Desember 2010

Monumen Nasional (MONAS)

Perjalanan ke Jakarta bila tidak singgah ke alun-alun ibukota yang dikenal dengan sebutan MONAS (Monumen Nasional) sangatlah tidak lengkap. Di tempat ini anda dapat menyentralkan perhatian anda pada Sejarah Kemerdaan Bangsa Indonesia. Dengan biaya yang sangat murah anda bisa puas berpose di area yang menyajikan latar belakang yang sangat indah.


Hampir tidak ada sudut yang tidak indah di area Tugu MONAS ini. Sangat mengagumkan dan ini merupakan salah satu objek wisata para turis asing yang datang ke Jakarta.

Tugu yang dibangun pada masa pemerintahan presiden Soekarno ini memiliki pelataran puncak berukuran 11x11 meter dengan ketinggian tugu 115 meter dari permukaan tanah.


Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan.








Pada pagar keliling tugu Monas dipasang relief-relief yang memaparkan kehidupan bangsa Indonesia sebelum merdeka. Sangat mengagumkan, katanya ini mau menyaingi menara eifel loh…xixixixixi………….

Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter dengan ukuran 80x80 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru.

Diorama ini dimulai dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru di masa pemerintahan Suharto.
Dengan melihat rekaman foto-foto ini, apakah anda tetap tidak terinspirasi untuk mengunjungi lokasi Tugu MONAS ? jika iya, saya menjanjikan penyesalan bagi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More